Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Berdasarkan ketentuan dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang
Penanganan Konflik Sosial, Polisi memiliki peran sentral untuk membantu
menyelesaikan konflik dan permasalahan-permasalahan sosial di masyarakat
termasuk di dalamnya penanganan konflik. Namun, polisi bukanlah aktor utama
dalam menentukan kebijakan dalam penanganan konflik sosial dalam Nomor 7 Tahun
2012 tentang Penanganan Konflik Sosial.
Tujuan dari penulisan Skripsi ini Menjelaskan dan menganalisis pendekatan -
pendekatan yang digunakan oleh Satbrimb Polda Maluku ( Polri ) Dalam proses
penyelesaian perkelahian antara Negeri Mamala dan Negeri Morela. Metode
penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah yuridisnormatif dan bersifat
deskriptif analitis. Pada studi normatif ini, penulis menggunakan bahan hukum seperti
kitab perundang-undangan sebagai bahan primer dan bahan hukum berupa buku-buku
ilmiah, majalah ilmiah dan jurnal ilmiah sebagai bahan sekunder untuk melengkapi
penulisan ini.
Hasil penelitian menunjukan Pendekatan – pendekatan yang digunakan oleh
Satuan Brimob Polda Maluku dalam proses penyelesaian perkelahian antara Negeri
Mamala dan Negeri Morela yakni pendekatan pre-emtif dengan melakukan
pemahaman hukumn, pendekatan preventif (pendekatan sosial, budaya, keagamaan)
dan pendekatan ekonomi, dan pendekatan represif dengan mengunaakan kekerasan.