Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Peran utama kepolisian adalah menjamin keamanan dan ketertiban
masyarakat, menegakan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan
pelayanan kepada masyarakat. Namun banyak masalah dimasyarakat yang
melibatkan oknum anggota polisi itu sendiri dalam melakukan kekerasan. Dalam
hal ini kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota polisi di Polda Maluku.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi polisi menggunakan kekerasan terhadap masyarakat dan untuk
mengetahui upaya aparat penegak hukum dalam penanggulangan tindak
kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi. Penelitian ini menggunakan tipe
penelitian yuridis empiris yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data
melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka.
Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi, menggunakan teori
kriminologi meliputi. Teori anomie sebab kekerasan yang di lakukan oleh oknum
polisi karena faktor ekonomi dan faktor kejiwaan karena beban keluarga sehingga
berpengaruh terhadap terjadinya kemerosotan moral. Teori penyimpangan budaya
(cultural deviance theories) sebab kekerasan dilakukan oleh oknum kepolisian
merupakan bagian dari cultural conflic yang keadaan masyarakat saling
bertentangan karena faktor lingkungan dalam pergaulannya. Teori kontrol sosial
merupakan gabungan antara faktor ekonomi dan faktor lingkungan yang merujuk
pada setiap perspektif yang membahas ihwal pengendalian tingkah laku manusia.
Upaya aparat penegak hukum dalam penanggulangan tindak kekerasan yang
dilakukan oleh oknum polisi ialah, penanggulangan kejahatan tanpa hukum
pidana bersifat preventif, berupa pencegahan sebelum terjadinya kekerasan
dengan melakukan operasi penegakan tata tertib. Penanggulangan kejahatan
dengan hukum pidana yang bersifat represif, berupa tindakan dilakukan sesudah
kejahatan terjadi dengan penegakan hukum dan penjatuhan hukuman terhadap
oknum polisi.