Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Laut Cina Selatan merupakan sebagai batas maritim antara Indonesia dan
Vietnam. Berbagai persoalan yang muncul, khususnya di Zona Ekonomi Eksklusif
antara Indonesia dan Vietnam, masih belum terselesaikan hingga saat ini. Dalam
dua tahun terakhir tahun 2021-2022, banyak Kapal Ikan Asing Nelayan Vietnam
melaksanakan kegiatan illegal fishing di Perairan Natuna Utara, yang mana kapal –
kapal ikan asing nelayan Vietnam melaksanakan penangkapan ikan memakai
metode penangkapan ikan pair trawling yang dapat merusak sumber daya ikan. Hal
ini mengakibatkan nelayan Vietnam telah melanggar Pasal 56 UNCLOS 1982
mengenai “Hak-hak, yurisdiksi dan kewajiban Negara pantai dalam Zona Ekonomi
Eksklusif”
Metode penulisan yang digunakan adalah penelitian hukum normatif, yaitu
penelitian hukum yang melihat norma sebagai sesuatu yang dibentuk melalui
hukum. Pendekatan masalah yang dipakai adalah pendekatan undang-undang,
pendekatan konseptual dan pendekatan kasus, serta menggunakan sumber bahan
hukum primer sebagai bahan referensi untuk melengkapi penulisan dan
pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan menggunakan metode studi
kepustakaan yang kemudian dianalisis secara kualitatif.
Hasil penelitian ini ialah kegiatan illegal fishing yang dilakukan kapal ikan
asing nelayan Vietnam dapat dikualifikasikan sebagai suatu pelanggaran batas
wilayah laut Zona Ekonomi Eksklusif. Dan Implikasi hukumnya adalah kedua
belah pihak menuntut haknya untuk melaksanakan hukum di kawasan dan saling
mengklaim wilayah masing-masing bagi kedua negara yang belum mencapai
kesepakatan internasional mengenai batas laut Zona Ekonomi Eksklusif. Dan hal
ini berdampak pada pengelolaan sumber daya alam, pertahanan, keamanan, politik,
sosial, dan ekonomi, yang dapat menimbulkan konflik antara kedua negara.