Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Jasa laundry sangat dibutuhkan tidak hanya oleh kalangan rumah tangga
melainkan juga kalangan mahasiswa dan masyarakat pada umumnya. Terbukti
saat ini dapat dijumpai di sekitar wilayah pemukiman dan sekitarnya. Kebutuhan
masyarakat terhadap jasa laundry seharusnya diimbangi dengan tanggung jawab
pelaku usaha dalam menjaga kualitas pelayanan dan memastikan konsumen tidak
kehilangan,kelunturan, atau kerusakan pada pakaian yang dilaundrykan.
Sebagaimana yang sudah diatur dalam Pasal 4 UUPK No 8 Tahun 1999.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kedudukan para pihak dalam
kegiatan usaha jasa laundry dan bagaimana tujuan pelaku usaha jasa laundry
akibat wanprestasi, Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis dan mengkaji
bagaimana kedudukan para pihak dalam kegiatan usaha jasa laundry dan
bagaimana tujuan pelaku usaha jasa laundry akibat wanprestasi.
Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, pendekatan
masalah yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan (statue
approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach), bahan hukum yang
digunakan adalah bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum
tersier. Teknik pengumpulan bahan hukum adalah studi kepustakaan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan tentang kedudukan para pihak dalam
kegiatan usaha jasa laundry sebagai pelaku usaha dan tujuan pelaku usaha jasa
laundry akibat wanprestasi, hak - hak konsumen pengguna jasa laundry yang
tidak dipenuhi oleh pelaku usaha jasa laundry, sehingga seharusnya pihak
konsumen yang telah mengalami kerugiaan atau wanprestasi yang disebabkan
oleh pelaku usaha jasa laundry, maka dari pihak pelaku usaha jasa laundry harus
mempertanggungjawabakan perbuatan yang mengakibatkan terjadinya wanprestasi
terhadap konsumen