Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Studi ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji Disparitas Pertimbangan Hakim
dalam kasus Tindak Pidana Aborsi ( Studi Kasus Putusan Nomor : 181/Pid.Sus/2017/PN.Amb
dan Ptusan Nomor : 161/Pid.Sus/2018/PN.Amb yang telah mengakibatkan terjadinya perbedaan
penjatuhan pidana terhadap dua terdakwa tindak pidana aborsi yang telah terbukti secara sah dan
meyakinkan telah merampas hak hidup seorang janin yang masih dalam kangdungan.
Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dan tergolong deskriptif
analitis dan dilakukan studi kepustakaan dengan literatur yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti.
terjadinya disparitas putusan hakim terhadap kedua terdakwa dalam satu tindak pidana
aborsi yang dipengaruhi beberapa faktor dalam memberatkan atau meringankan hukuman yang
menurut pandangan penulis dalam vonis hakim kedua terdakwa di vonis dengan hukuman
penjara yang berbeda yakni 3 Tahun dan lima tahun. Nyatanya, dalam pertimbangan hakim telah
di sampaikan bahwa perbuatan terdakwa telah melanggar hak asasi manusia dan meresahkan
masyarakat sebagaimana di atur Mengingat pasal 77 Jo Pasal 45A Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak Jo Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP serta pasal 346- 348 , dan undang-undang
nomor 39 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Menurut pandangan penulis, berdasarkan fakta
persidangan maka harusnya kedua terdakwa mendapat hukuman yang maksimal sebagai bentuk
efek jera sekaligus sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat tentang bahaya aborsi dan justru
telah merampas hak hidup anak yang masih dalam kandungan.