Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Lembaga pemasyarakatan sebagai wadah pembinaan bagi warga binaan,
karena seperti yang diketahui bahwa Lembaga Pemasyarakatan mempunyai peran
yang sangat penting dalam membina setiap pelaku tindak pidana yang sudah
divonis bersalah oleh hakim., maka memunculkan masalah bagaimana Model
Pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan Residivis Di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas II A Ambon”
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis empiris. Tipe
penelitian bersifat deskriptif analitis. Sumber data yang digunakan yaitu data
primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan bahan hukum melalui wawancara
dan selanjutnya dianalisis melalui cara deskripsi dengan menggunakan metode
kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bahwa Model Pembinaan
warga binaan pemasyarakatan Residivis Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A
Ambon pada tahapan pembinaan tidaklah berbeda dengan pembinaan warga
binaan pemasyarakatan pada umumnya yang meliputi : pembinaan kepribadian
yaitu melakukan ibadah sesuai dengan agama atau kepercayaannya, untuk warga
binaan residivis yang beragama Islam dilakukan pengajian, istighosah dan warga
binaan residivis yang beragama Kristen Protestan melakukan ibadah minggu.
Pembinaan kemandirian yaitu warga binaan residivis diajarkan dan dilatih
membuat mebel, kerajinan tangan (membuat tempat tissue), pertukangan kayu dan
berkebun. Pembinaan tahap akhir yaitu Pembebasan Bersyarat (PB), Cuti
Menjelang Bebas (CMB), dan Cuti Bersyarat (CB) yang diberikan warga binaan
residivis sesuai aturan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan.