Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Kenakalan anak tidak hanya merupakan perbuatan yang melanggar aturan atau hukum positif yang berlaku, tetapi juga melanggar norma-norma yang ada dalam masyarakat. Penyimpangan dipelajari melalui proses alih budaya. Unsur budaya menyimpang meliputi perilaku, nilai-nilai yang dominan yang dimiliki oleh anggota-anggota kelompok yang biasanya bertentangan dengan tata tertib masyarakat.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif empiris, tipe penelitian bersifat deskriptif analitis.Sumber bahan hukum yang digunakan yakni bahan hukum primer, sekunder dan tersier.Teknik pengumpulan melalui studi kepustakaan dan selanjutnya dianalisis melalui cara deskripsi dengan menggunakan metode kualitatif.
Bentuk kenakalan remaja dapat bermacam-macam. Kriminalitas atau kenakalan anak dan remaja di Kota Ambon juga meningkat. Berdasarkan data yang diambil oleh penulis serta dilakukan wawancara dengan Petugas Kepolisian Unit Pelayanan Perempuan dan Anak. Pada tahun 2017 banyak sekali terjadi kasus-kasus yang pelakunya adalah anak dan remaja dimana tidak terhitung kasus-kasus yang hanya dilakukan pembinaan seperti tawuran dan mereka dikembalikan kepada pihak sekolah ataupun orang tua.
Kesimpulannya adalah Kenakalan anak dan remaja merupakan perbuatan pelanggaran norma-norma baik norma hukum maupun norma sosial. Kenakalan anak remaja dalam perspektif kriminologi dipandang bahwa kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Kenakalan anak dan remaja sangat dipengaruhi oleh keluarga walaupun faktor lingkungan juga sangat berpengaruh. Tingkat kriminalitas yang dilakukan oleh anak dan remaja di Kota Ambon meningkat disamping belum efektif penanganan maupun akibat berbagai macam faktor salah satunya pengaruh mass media. Kesadaran orang tua dalam mendidik dan memberikan pedidikan moral yang baik dan benar, serta mudah terpengaruh dengan lingkungan membuat anak dan remaja dengan mudah terjerumus dalam perilaku menyimpang.