Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Pengaturan perzinaan di dalam segi adat istiadat tidak dapat dipisahkan
dari masyarakat hukum adat khususnya di Desa Ilih Kecamatan Damer Kabupaten
Maluku Barat Daya karena masyarakat selalu menggunakan adat untuk
menyelesaikan pelanggaran zina yang terjadi. Setiap orang yang melakukan
pelanggaran akan diberikan sanksi berupa denda adat dengan tujuan adanya efek
jera bagi pelaku. Namun, pada kenyataannya masih terjadi pelanggaran zina.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan membahas kekuatan
mengikat sanksi adat bagi pelaku pelanggaran zina di Desa Ilih Kecamatan
Damer Kabupaten Maluku Barat Daya. Metode penelitian yang digunakan dengan
tipe penelitian yuridis sosiologis dengan pendekatan masalah yaitu pendekatan
kasus. Sumber data yang digunakan sumber data primer dan sumber data
sekunder. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Teknik
pengolahan data kualitatif dan selanjutnya dianalisisa melalui cara deskriptif
kualitatif.
Pelanggaran zina dalam perspektif hukum positif dan hukum adat di Desa
Ilih memiliki perspektif yang sama dimana perbuatan zina dianggap merupakan
perbuatan yang dilarang dalam undang-undang dan dapat dikenakan sanksi pidana
atas pelanggaran zina tersebut. Namun dalam hukum adat di Desa Ilih Kecamatan
Damer Kabupaten Maluku Barat Daya pengaturannya secara menyeluruh tentang
pelanggaran zina, dimana zina tidak hanya terbatas pada warga Desa Ilih yang
telah terikat dengan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 BW tetapi
mengikat pula bagi warga Desa Ilih yang belum terikat perkawinan. Hal ini dapat
dilihat penerapan sanksi adat yang berbeda-beda bagi pelanggar zina di Desa Ilih
berdasarkan klasifikasi jenis perzinaannya yang telah dilakukan. Dalam hal ini
makin berat kualifikasi perbuatan pidana (zina) yang dilakukan maka konsekuensi
sanksi pidana adat semakin berat pula. Dengan demikian kekuatan mengikat
sanksi pidana bagi pelaku pelanggaran zina di Desa Ilih mengikat secara
keseluruhan bagi pelaku baik warga desa yang terikat dalam perkawinan maupun
yang tidak terikat dalam perkawinan.