Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Penggunaan senjata kimia dalam konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina
pada dasarnya memberikan dampak kerusakan lingkungan, Senjata kimia adalah jenis
amunisi yang disertai racun atau zat kimia yang menyerang sistem tubuh manusia.
Ada berbagai kategori senjata kimia, misalnya gas yang mampu membuat sesak nafas
seperti fosgen yang menyerang paru-paru dan sistem pernapasan, menyebabkan
korban tenggelam dalam sekresi paru-paru mereka. Setetes kecil zat kimia itu bisa
berakibat fatal. Kurang dari 0,5 mg gas ini sudah cukup untuk membunuh orang
dewasa. Semua yang disebut bahan kimia ini dapat digunakan dalam peperangan
dengan peluru artileri, bom, dan misil. Semua zat kimia dilarang keras oleh Konvensi
Senjata Kimia Tahun 1997 yang ditandatangani sebagian besar negara, termasuk
Rusia.
Metode penelitian yang digunakan ialah yaitu penelitian yuridis normatif
dengan mempelajari bahan-bahan kepustakaan yang tersedia. Pendekatan masalah
yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan, pendekatan konsep, dan
pendekatan kasus. Pengumpulan bahan hukum tersebut kemudian dianalisa secara
kualitatif.
Hasil yang didapat dalam penulisan ini yaitu mengetahi bahwa penggunaan
senjata kimia memberikan efek terhadap kerusakan linkungan, serta mengetaui
tanngungjawab terhadapat kerusakan lingkungan, tanggung jawab ini diberikan dan
dibebankan kepada Negara yaitu ketika alat-alat kekuasaannya melakukan
pelanggarn-pelanggaran dalam hukum internasional, hal ini menjadi dasar bahwa
negara merupakan subjek hukum yang dapat diminta pertanggungjawabannya.