Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Keadilan Restoratif merupakan alternatif penyelesaian perkara tindak pidana
berfokus pada pemidanaan yang diubah menjadi proses dialog dan mediasi yang
melibatkan pelaku, korban, keluarga pelaku/korban, dan pihak lain yang terkait untuk
bersama-sama menciptakan kesepakatan atas penyelesaian perkara pidana yang adil
dan seimbang bagi pihak korban maupun pelaku dengan mengedepankan pemulihan
kembali pada keadaan semula dan mengembalikan pola hubungan baik dan
masyarakat. Tindak Pidana Penganiayaan adalah perlakuan sewenang-wenang
berupa penyiksaan dan penindasan yang dilakukan untuk memberikan rasa sakit atau
luka pada tubuh seseorang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian normatif
atau yang disebut penelitian Kepustakaan adalah penelitian yang mengkaji studi
dokumen, yakni menggunakan berbagai data sekunder seperti peraturan perundangundangan, teori hukum, dan dapat berupa pendapat para sarjana.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa Penerapan Keadilan restoratif hanya
dapat dilakukan pada tindak pidana penganiayaan ringan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 352 KUHP ayat (1) Penanganan perkara pidana dengan pendekatan
keadilan restoratif di Polsek Namrole menawarkan pandangan dan pendekatan
berbeda dalam memahami dan menangani suatu tindak pidana sehingga yang
tergolong dalam penganiayaan berat dan tergolong dalam Pasal 354 ayat (1) KUHP
Dan Pasal 90 KUHP mestinya diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku agar
tidak terjadi ketimpangan atau ketidakadilan didalam hukum karena sejatinya
penerapan restorative justice mengacu kepada pemulihan kembali keadaan semula,
bertujuan untuk memberdayakan para korban, pelaku, keluarga, untuk memperbaiki
suatu perbuatan melawan hukum dengan menggunakan kesadaran dan tanggung
jawab.