Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Tingginya minat akan produk skincare home industry membuat pelaku usaha
produk ini menjamur dihampir semua platform e-commerce. WIPO menjelaskan
bahwa kekayaan intelektual adalah hasil ciptaan pemikiran, yang terdiri dari
penemuan, sastra, seni, simbol, nama, gambar, dan desain yang digunakan dalam
perdagangan. Jadi, proses pembuatan produk skincare home industry yang merupakan
hasil kerja otak manusia, berada di bidang ilmu pengetahuan, dan memerlukan tenaga
kerja, modal, waktu, serta biaya telah menjelaskan bahwa produk ini dapat
dikategorikan sebagai sebuah karya intelektual. Pembidangan hak kekayaan
intelektual umumnya mengacu pada TRIPs Agreement yaitu kesepakatan yang
mengatur tentang ketentuan hak kekayaan intelektual di bawah WTO.
Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian yuridis normatif dengan
menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute approach). Untuk menjawab
permasalahan yang ada, Penulis melakukan pengumpulan bahan hukum melalui studi
kepustakaan dan dianalisis dengan metode analisis kualitatif.
Hasil dari penelitian ini adalah perlindungan hukum yang bisa didapatkan pemilik
dari produk skincare home industry, yang tergolong sebagai karya intelektual,
dibidang rahasia dagang adalah berkaitan dengan informasi rahasia yang memiliki
nilai komersial, terkait produksi, pengolahan, penjualan, atau informasi teknis
dan/atau ekonomi lainnya yang memiliki nilai ekonomis dan tidak diketahui secara
umum dalam pembuatan produk tersebut. Kemudian, bentuk perlindungan hukumnya
dapat berupa pembuatan perjanjian tertulis sebagai upaya hukum melindungi rahasia
dagang miliknya, maupun menggunakan alternatif penyelesaian sengketa apabila
telah terjadi pelanggaran.