Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Pada era sekarang ini teknologi semakin berkembang dan banyak sekali bisnis yang dibuat berbasis online dan juga banyak sekali masyarakat yang melakuan interaksi di dunia maya dari pada di dunia nyata. Oleh sebab itu, bentuk tindak pidana penipuan pun ikut berkembang seiring dengan adanya teknologi dan dalam kehidupan masyarakat itu sendiri mereka masih saja belum memahami secara baik bagaimana cara untuk menuntaskan permasalahan mereka padahal di Indonesia sendiri Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 yang merupakan perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik atau disingkat UU ITE sudah diberlakukan sebagai pelengkap Pasal 378 KUHP tentang perbuatan penipuan.karena sangat banyak modus operandi dalam tindak pidana penipuan online, maka sangat penting untuk menumbuhkan pemahaman bagi masyarakat agar mereka tidak binggung lagi bagaimana kasus tindak pidana penipuan online dapat bekerja.
Metode penelitian yang digunakan adalah normatif, tipe penelitian bersifat deskriptif analitis. Sumber bahan hukum yang digunakan yaitu bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Tekhnik pengumpulan bahan hukum melalui kepustakaan dan di analisis secara kualitatif
Berdasarkan hasil penelitian, begitu banyak yang menjadi modus operandi tindak pidana penipuan online yang mana mengutamakan uu no 19/2016 tentang ite dan pasal 378 tentang perbuatan penipuan yang membuat bingung penggunaan penggunaan pasal-pasal tersebut, Untuk itu diharapkan Peran aktif pemerintah dan para aparat penegak hukum dalam memberikan himbauan maupun mengedukasi masyarakat tentang bagaimana cara penanganan yang tepat terhadap Tindak pidana Penipuan Online sehingga masyarakat lebih terbuka wawasannya.