Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Budaya minum minuman keras memang sudah ada sejak dulu, Semakin lama
hal tersebut menyebabkan terjadinya perubahan nilai terhadap minuman keras di
masyarakat, minuman keras yang secara hokum maupun agama dianggap hal yang
tidak baik menjadi sesuatu yang dianggap lumrah dan wajar untuk dilakukan. Akibat
kebiasaan minum minuman tersebut maka timbullah dampak yang bersifat negative
dalam hal sosial, ekonomi dan terutama adalah kesehatan masyarakat di daerah
tersebut. Dampak yang ditimbulkan misalnya mulai dari meningkatnya kasus
criminal terutama perkelahian remaja atau pemuda sehingga meresahkan warga
masyarakat sekitar, timbulnya kesenjangan antara kaum peminum tua dan peminum
remaja atau antara peminum daerah satu dengan yang lain, dan kemiskinan yang
semakin bertambah.
Rumusan masalah adalah bagaimanacara kepolisian dalam mencegah dan
menyelesaikan perkelahian antar pemuda yang mengkonsumsi sopi. Tujuan penelitian
ini yakni Menganalisis dan menjelaskan bagaimanacara kepolisian dalam mencegah
maraknya perkelahian antar pemuda yang mengkonsumsi sopi di Maluku Barat Daya, Sebagai syarat dalam menempuh strata 1 pada Fakultas Hukum Universitas Pattimura
PSDKU MBD. Metode penelitian ini merupakan jenis penelitian yudiris normatif.
Tipe penelitian bersifat diskriptif analisis, sumber bahan hukum, teknik analistis
kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Kepolisian dalam menyelesaikan
perkelahian antar pemuda yang mengkonsumsi sopi menggunakan pendekatan adat.
Peran kepolisian sebagai mediator menjadi sangat penting untuk membuka ruang
penyelesaian adat, berdasarkan kasus yang telah penulis uraiakan diatas, setelah
pelaku dan beberapa orang dipanggil oleh polisi dan diamankan, polisi kemudian
mengupayakan untuk perdamaian antara pelaku dan korban, sehingga pihak
kepolisian menyerahkan penyelesian secara adat.