Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Negara sebagai anggota masyarakat internasional memiliki kepentingan untuk
membangun kehidupan bangsa dan negaranya dengan baik sehingga dapat
memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya.Untuk dapat mencapainya hal itu, akan
timbul suatu ketergantungan yang berimplikasi pada lahirnya kerja sama internasional
antar negara, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk perjanjian internasional.
membuat suatu perjanjian internasional terdapat asas-asas yang menjadi dasar
pembentuknya, salah satunya asas pacta sun servanda yang mengikat dan menjadi
undang-undang bagi para pihak agar dapat secara konsisten menjalani isi perjanjian
internasional tersebut. Secara faktual salah satu pihak dalam perjanjian dapat
menangguhkan atau membatalkan secara sepihak perjanjian internasional itu dengan
adanya suatu perubahan yang fundamental dalam perjanjian tersebut yang dikenal
dengan asas rebus sic stantibus. Hal inilah yang kemudian mendasari lahirnya
keinginan penulis untuk melakukan penelitian dan pengkajian tentang Penerapan
Asas Rebus Sic Stantibus Terhadap Perjanjian Timur Gende Analysis Pathway (Gap)
Antara Indonesia Dengan Australia.
Metode penulisan yang digunakan oleh penulis dalam skripsi ini adalah
penelitian hukum normatif dengan menggunakan tiga pendekatan yakni pendekatan
perundang-undangan, pendekatan konseptual, dan pendekatan kasus yang bertujuan
untuk mengkaji dan mengetahui tentang Penerapan Asas Rrebus Sic Stantibus
Terhadap Perjanjian Timur Gende Analysis Pathway (Gap) Antara Indonesia Dengan
Australia.
Penerapan asas rebus sic stantibus yakni merupakan peluang untuk
membatalkan perjanjian yang diperjanjikan antara indonnesia dan Australia terkait
dengan Timur Gende Analysis Pathway(GAP) di mana dapat juga mempengaruhi
asas pacta sunservanda dalam pembuatan perjanjiaan internasional yang
berkedudukan sebagai norma dasar pembentukan perjanjian internasional