Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Setelah mendapatkan izin oleh Kementrian Perhubungan terkait dengan
diterapkannya sistem penerapan bagasi berbayar, sebagai pelaku usaha maskapai
penerbangan Lion Air Group masih saja kurang memperhatikan keamanan
terhadap barang bawaan penumpang pada bagasi tercatat yang merupakan bagasi
berbayar tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yuridis normatif, menggunakan
pendekatan peraturan perundang-undangan dan pendekatan konseptual yang
berkaitan dengan permasalahan, dengan bertujuan untuk memperoleh gambaran
secara menyeluruh dan sistematis tentang perlindungan hukum terhadap
penumpang maskapai penerbangan Lion Air Group atas keamanan bagasi tercatat.
Kemudian dianalisis secara Kualitatif untuk menjawab permasalahan.
Hasil yang diperoleh bahwa masih rendahnya tingkat pemahaman masyarakat
terhadap perlindungan konsumen dan kurangnya perhatian khusus terhadap
standar keamanan, kenyamanan dan keselamatan konsumen oleh pelaku usaha,
terkhususnya keamanan pada bagasi tercatat. Namun, tetap ada tanggung jawab
yang dilakukan oleh Lion Air Group dengan menggunakan prinsip pertanggung
jawaban hukum atas dasar kesalahan (Based on Fault Libality) dimana maskapai
akan bertanggung jawab apabila dinyatakan bersalah. Meski demikian tetap perlu
ditingkatkan pengawasan terkait dengan bagasi penumpang serta perlu sosialisasi
yang lebih luas terkait Perlindungan Konsumen oleh Pemerintah maupun
maskapai-maskapai penerbangan.