Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Banyaknya kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama ini telah memberikan suatu kemungkinan bahwa adanya suatu pengaruh dan kurang kehati-hatian dari pengemudi itu sendiri sehingga banyak menimbulkan suatu persoalan yang timbul. Hal demikian menegaskan bahwa setiap pengemudi yang melakukan suatu kecelakaan dapat diberikan sanksi berupa pidana. Tetapi dalam hal ini banyak juga yang tidak, ntuk itu perluh adanya hukum pidana untuk membuktikan adanya suatu pengaruh dalam upaya yang dilakukan lewat hukum pidana untuk memberikan tindakan.
Adapun penelitian ini menggunakanjenis penelitian yuridis normatif dengan tipe penelitian ini bersifat deskrititif analitis. Teknik pengumpulan bahan hukum melakukan pengumpulan bahan-bahan hukum yakni bahan hukum primere dan bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Teknik analitis bahan hukum diperoleh dan akan diklasifikasi dan di analisis secara kualitatif.
Hasil penelitian dan pembahasan mennjkan bahwa mekanisme pengambilan barang bukti dalam pelanggaran Lalu Lintas yang tersangkanya meninggal dunia adalah dilakukan penghentian penyidikan terhadap terdakwa yang meninggal dunia oleh penyidik. Pihak penyidik melakukan proses pemberkasan menangani kasus kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan matinya tesangka sesuai dengan mekanisme KHAP. Selanjutnya penyidik melakkan penghentian penidikan yang sudah ditentukan dalam Pasal 109 ayat (2) KUHAP, yaitu dalam hal penyidikan dihentikan demi hukum dengan dasa terdakwa meninggal dunia sesuai ketentuan Pasal 77 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau KUHP.