Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Kehadiran anak dalam suatu perkawinan merupakan hal yang diimpikan oleh setiap pasangan, bagi mereka anak merupakan karunia Tuhan yang luar biasa, dia wajib dijaga dan dirawat dengan sebaik-baiknya. Persoalan akan muncul dikala pernikahan yang telah terjalin putus dengan berbagai alasan yang pada akhirnya dibenarkan oleh Pengadilan dengan membacakan putusan cerai. Pada saat putusnya perkawinan karena bercerainya suami istri mau tidak mau anak-anak akan menjadi korban. Permasalahannya, meskipun nafkah telah diatur dalam berbagai Peraturan Perundang-Undangan, namun sering kali pemenuhan nafkah anak tidak dilaksanakan oleh ayah. sehingga masih banyak anak yang tidak beruntung dalam mencakup kehidupannya. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti tentang “Bagaimana Implementasi Alimentasi Anak dalam suatu Perceraian (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Ambon Nomor: 312/Pdt.g/2018/PA Ab)”.
Metode penelitian ini adalah penelitian yuridis empiris. Sumber data yang digunakan yaitu data primer, sekunder. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Teknik pengolahan data diperoleh dari hasil wawancara kemudian dalam mengolah data penulis melakukan klasifikasi dengan tujuan untuk memperoleh gambaran atas jawaban. Analisis data menggunakan metode kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas menjelaskan bahwa seorang ayah harus tetap melaksanakan kewajibannya berdasarkan putusan pengadilan namun dalam kasus di angkat diketahui bahwa Implementasi alimentasi anak belum dilakukan oleh ayah hal ini ketahui dari hasil wawancara penulis bersama pengacara dari pihak istri dan pengacara dari pihak suami. Pelaksanaan pemenuhan nafkah anak yang tidak berjalan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kelalaian seorang ayah dan keterbatasan ekonomi.