Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Indonesia sebagai negara kepulauaan dengan wilayah laut yang luas serta memiliki batas laut dengan banyak negara. Salah satunya bersinggungan dengan Negara Malaysia yang kemudian bersepakat untuk menjalin kerja sama berupa suatu perjanjian diantara kedua negara. Namun dalam kenyataannya masih terdapat penyalagunaan kesepakatan kerja sama yang menimbulkan masalah dalam batas laut Indonesia terutama pada wilayah perairan Selat Malaka, dengan banyak insiden yang terjadi antara Indonesia dengan Malaysia. Dalam hal ini sangat dibutuhkan suatu penyelesaiaan yang tepat dalam penanganan masalah yang terjadi akibat penyalagunaan kesepakatan kerja sama antara kedua negara.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif atau penelitian hukum kepustakaan, dengan menggunakan sumber bahan hukum primer, sekunder maupun tersier, kemudian diidentifikasi lalu ditelaah, serta diuraikan sehingga dapat menghasilkan penjelasan yang baik.
Indonesia dan Malaysia telah melakukan perjanjian batas landas kontinen, yang di tanda tangani Malaysia dan Indonesia Tahun 1969, tidak dapat di pakai untuk menentukan wilayah perairan Indonesia dan ZEE, karena belum memuat ketentuan tentang batas yang tertuang dalam konvensi hukum laut 1982. Dengan demikian masih terjadi penyalagunaan kesepakatan antara kedua negara, akibatnya banyak terjadi pelanggaran laut pada batas maritim di Selat Malaka antara Indonesia Malaysia. Dalam penyelesaianya dilakukan melalui perundingan yang disetujui oleh kedua negara harus menjunjung tinggi asas kesetaraan dan saling menghormati agar tidak terjadi kesalahpahaman batas wilayah laut oleh para nelayan kedua negara.