Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Perlindungan hukum anak diartikan sebagai upaya perlindungan hukum terhadap kebebasan dan hak asasi anak yang berhubungan dengan kesejahteraan. Berbagai informasi yang valid dan akurat menyangkut eksploitasi anak untuk tujuan seksual komersil mengenai penggunaan anak untuk reproduksi bahan pornografi, dan para korban dari ekiploitasi seksual komersil itu pada umumnya rata-rata berusia 16 tahun dimana bukan hanya anak perempuan saja tetapi juga anak laki-laki yang menjadi korban eksploitasi tersebut. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban eksploitasi seksual dalam pembuatan video porno. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban eksploitasi.
Metode penelitian menggunakan metode pendekatan yuridis normative dengan jenis penelitian deskiptif analitis. Sumber data meliputi data primer dan data sekunder. teknik pengumpulan data yang digunakan melalui studi kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan pendekatan perundang-undangan, konsep, kasus yang berkaitan dengan perlindungan anak.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan bahwa bentuk perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban eksploitasi seksual dalam pembuatan video porno yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan anak dan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan saksi dan korban. Selain itu bentuk perlindungan yang diberikan terhadap anak sebagai korban eksploitasi seksual dengan melakukan upaya rehabilitasi, upaya perlindungan identitas melalui mesia massa, memberi jaminan keselamatan serta mendapat pendampingan atau advokasi selama perkara.