Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Fenomena pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh anak, sering terjadi di wilayah hukum Polres Pulau Ambon dan P. P. Lease. Hal ini terlihat dari data yang didapatkan pada satuan lalu lintas Polres Pulau Ambon dan P.P. Lease dimana pelaku pelanggaran lalu lintas termasuk anak cukup banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menjelaskan bagaimana penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh anak di Kota Ambon.
Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris, dengan menggunakan data primer yang didapatkan dari obervasi, wawancara dan pemberian kuesioner. Sedangkan data sekunder didapatkan dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Data yang didapatkan kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif.
Hasil penelitian menujukan bahwa anak yang melakukan pelanggaran lalulintas, penanganannya berbeda dengan orang dewasa yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Jalan dan Angkutan Jalan. Apabila diproses hukum harus juga berpatokan pada Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Kepolisian yang memproses anak dalam tindak pidana, harus melibatkan penyidik anak, BAPAS, Pekerja Sosial, anak harus diberikan hak-haknya. Tindakan preventif kepolisian Polres Pulau Ambon dan P. P. Lease melakukan Sosialisasi di Sekolah dan Kampus yang ada di Pulau Ambon, PSA (PolisiSahabatAnak), PKS (Patroli Keamanan Sekolah), Pelatihan Safety Riding.