Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Kejahatan dalam era modernisasi di Indonesia membawa implikasi bagi kerja polisi. Yakni, polisi akan lebih besar lagi tanggung jawabnya mengamankan masyarakat dari berbagai kejahatan. Bentuk pengamanan ini bukan hanya dituntut dengan cepatnya penyelesaian perkara, tapi tuntutan hak-hak asasi manusia.Kejahatan kekerasan seperti yang telah terjadi beberapa Bulan lalu di kota Dobo Kabupaten Kepulauan Aru yakni, bentrokan antar pemuda yang terjadi didepan gedung Aula Cenderawasih, yang telah menyebabkan dua orang tewas, sebuah rumah dan sebuah sepeda motor dibakar warga.Berdasarkan pasal tersebut diatas sangat jelas bahwa prioritas pelaksanaan tugas polri adalah pada penegakan hukum. Ini berarti tugas-tugas kepolisian lebih diarahkan kepada bagaimana cara menangani pelaku kejahatan sedangkan perlindungan dan pelayanan masyarakat merupakan prioritas kedua dari tindakan kepolisian. Sebagai wujud dari peranan Polri, maka dalam mengambil setiap kebijakan harus didasarkan pada pedoman-pedoman yang ada. Sehingga permasalahan yang dikaji dalam dalam penelitian ini adalahBagaimana Peran Aparat Kepolisian dalam Melindungi Masyarakat Dari Kejahatan Kekerasan Di Kota Dobo.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Yuridis Empiris, yang dengan kata lain adalah jenis penelitian hukum sosiologis dan dapat disebut pula dengan penelitian lapangan, yaitu mengkaji ketentuan hukum yang berlaku serta apa yang terjadi dalam kenyataannya di masyarakat.
Hasil penelitian bahwa faktor-faktor yang menjadi penyebab seseorang melakukan kejahatan kekerasan dan faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kejahatan kekerasan dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat di Kabupaten Kepulauan Aru adalah sebagai berikut: Faktor Emosional, faktor ikut-ikutan, faktor lingkungan, faktor pendidikan, faktor kurangnya pemahaman terhadap hukum, faktor minuman keras. Hal inilah yang menyebabkan sehinggakejahatan kekerasan itu terjadi.