Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Lingkungan hidup juga merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan
kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Dari lingkungan hidupnya,
manusia memanfaatkan bagian-bagian lingkungan hidup seperti hewan-hewan, tumbuhtumbuhan,
air, udara, sinar matahari, garam, kayu, barang-barang tambang. Salah satunya
pengelolaan sumber daya pertambangan. Namun dalam prakteknya digunakanlah bahan-bahan
yang berbahaya dalam hal ini merkuri dengan kosentrasi yang tinggi sehingga menimbulkan
dampak negative terhadap Hak Asasi Manusia dan melanggar ketentuan UU No. 39 Tahun 1999
Tentang Hak Asasi Manusia dan juga UU No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup .
Metode penilitian yang digunakan, yaitu : menggunakan jenis penelitian “Yuridis
Normatif” yang mengkaji mengenai ketentuan ketentuan hukum positif dan juga asas–asas
hukum yang berlaku diindonesiadengan pendekatan “Konseptual”. Adapun sumber bahan hukum
yang digunakan adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, Pengumpulan bahan
hukum primer dan bahan hukum sekunder yang berkaitan dengan permasalahan dampak
penggunaan merkuri dalam pengelolaan sumber daya pertambangan terhadap HAM kemudian
akan dikaji mengunakan pendekatan konseptual yang kemudian dipelajari dan dianalisis secara
normatif agar mendapatkan solusi.
Penggunaan merkuri biasanya digunakan pada pengelolaan sumber daya pertambangan
salah satu contohnya Artisanal and Small–ScaleGold mining (ASGM), atau pertambangan emas
skala kecil. Karena dalam pengelolaan sumber daya pertambangan dengan menggunakan
merkuri dianggap murah dan relative cepat, maka merkuri digunakan dalam kosentrasi yang
tinggi , sehingga menimbulkan dampak negative, salah satu contohnya yang terjadi pada Gunung
Botak , Pulau Buru, dimana dampak penggunaan merkuri mengakibatkan pelanggaran HAM
yaitu ; hak atas kehidupan , hak ataslingkungan yang sehat , dan hak atas kesehatan.