Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Dewasa ini Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai organisasi internasional
dianggap sebagai organisasi yang terluas dan terlengkap, karena memiliki organorgan
dan badan-badan yang lengkap untuk mencapai perdamaian dan keamanan
dunia. Walaupun demikian, salah satu organ PBB yakni Dewan Keamanan sebagai
pemelihara perdamaian dan keamanan dunia dengan lima anggota tetapnya yakni
Rusia, RRC, Inggris, Perancis dan Amerika Serikat dapat dikatakan gagal menjaga,
memelihara perdamaian dan keamanan internasional. Hal ini dikarenakan
penggunaan hak veto yang lebih mendahulukan kepentingan nasional Negara mereka
daripada kepentingan masyarakat dunia. Penulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan
mengetahui penggunaan hak veto dewan keamanan PBB dan dampaknya bagi
penyelesaian konflik antar negara.
Metode yang digunakan dalam penulisan ini bersifat yuridis normatif
dengan tipe deskriptif analisis, serta pendekatan konseptual dan perundang-undangan.
Bahan hukum yang digunakan adalah primer, sekunder, dan tersier, dengan
pengumpulan dan analisa bahan hukum yang dianalisis secara kualitatif.
Hasil dan pembahasan menunjukan bahwa penyelesaian konflik bersenjata
melalui organisasi internasional PBB diatur lebih banyak bernuansa kepentingan
nasional (national interst) dari Negara-negara pemegang hak veto. Efektivitas
penggunaan hak veto sebagaimana diharapkan oleh seluruh masyarakat internasional
ternyata jauh dari sikap tindak dan perilaku para pemegang hak veto ini. Selain itu,
ketentuan-ketentuan piagam PBB terdapat pasal-pasal yang saling menyimpangi
sehingga penggunaan pasal yang selalu digunakan oleh negara-negara anggota tetap
PBB menguntungkan kepentingan nasional Negara pengguna hak veto. Adapun
rekomendasi yang dapat diberikan sebaiknya penyelesaian konflik bersenjata oleh
PBB lebih menitikberatkan kepada penegasan aspek hukum bukan yang ditonjolkan
aspek politiknya. Selain itu, pasal-pasal di dalam ketentuan piagam yang saling
menyimpangi atau berkontradiksi dilakukan amendemen.