Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Incest merupakan hubungan sedarah berupa tindakan seksualitas yang oleh undang-undang melanggar hukum karena menyebabkan sakit pada kejiwaan dan batin serta dapat membuat masa depan korban menjadi suram, incest diatur dalam KUHAP pasal 294 ayat (1) yang mengancam siapa saja seorang yang melakukan perbuatan cabul dengan anaknya, anak tirinya atau anak angkatnya diatur pula dalam UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan anak pasal (76D) dan pasal 81 ayat (3) yang dimana di tegaskan telah melakukan paksaan terhadap anak untuk bersetubuh dengannya di pidana dengan pidana penjara selama 18 tahun.
Adapun tujuan penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisa dan membahas taktik dan teknik penyidikan perkara tindak pidana incest masuk dalam syarat alasan pembenaran dan untuk memenuhi syarat-syarat akademis dalam rangka menyelesaikan studi di Fakultas Hukum, Universitas Pattimura Ambon . Metode yang di pakai dalam penulisan ini adalah yuridis normatif , tipe penelitian deskiptif analitis, sumber bahan hukum primer dan sekunder. Bahan hukum ini dianalisis dengan analisis kualitatif
Hasil penelitian menunjukan bahwa penyidikan dalam pasal 1 ayat 2 yang mana ditesgaskan merupakan rangkaian tindakan penyidik dalam hal mencari dan membuat terang suatu tindak pidana, akan tetapi pada tahap proses penyidikan terhadap tindak pidana incest masih terdapa faktor-faktor penghambat dalam penyidikan berupa faktor sarana dan fasilitas, kemampuan penyidik dalam proses penyidikan, dan faktor masyarakat, sehingga di butuhkannya taktik dan teknik dalam penyidikan perkara tindak pidana incest yang bertujuan untuk menemukan dan membuat terang tindak pidana incest tersebut.