Detail Cantuman
Advanced SearchSKRIPSI PERDATA
Hukum Waris Adat Dalam Perspektif Hukum Berkeadilan Gender
Penelitian ini mengenai pembagian warisan dimana masih banyak terdapat ahli waris yang kurang puas dengan apa yang diperolehnya, walaupun telah diketahui bahwa pembagian yang sudah diterima tersebut merupakan pembagian berdasarkan aturan hukum adat pada masing masing daerah, hal ini juga berpengaruh pada kedudukan perempuan dalam hukum adat, yang akan memicu timbulnya berbagai persoalan hukum. Adanya fakta yang terjadi dalam dalam masyarakat Maluku Tenggara Barat (selanjutnya disebut MTB) kedudukan lakilaki dan perempuan tidak sederajad dimana perempuan kedudukannya lebih tinggi dan sangat dihormati, namun dalam hal pembagian warisan perempuan mendapatkan jumlah warisan yang tidak sama jumlahnya dengan laki-laki.
Perempuan di MTB memperoleh harta warisan sedikit dikarenakan menurut tradisi yang ada hal itu dianggap wajar karena perempuan setelah menikah akan dinafkahi oleh suaminya sebaliknya anak laki-laki yang menikah harus menafkahi isterinya. Hal ini bukan merupakan hal yang baru dalam masyarakat MBT khususnya masyarakat Desa Lorwembun kecamatan Kormomolin Kabupaten MTB. Pembagian warisan dilakukan pada saat yang memberi warisan masih hidup dan dilakukan dengan cara mengumpulkan semua anggota keluarga seluruhnya kemudian dibagi berdasarkan jenis kelamin anak-anaknya. Walaupun masyarakat sangat menghormati perempuan namun tetap saja perempuan tidak bisa menjadi pemimpin dalam masyarakat itu sendiri seperti memimpin dalam suatu prosesi upacara adat. Mereka juga tidak selalu dilibatkan dalam suatu acara adat karena mereka dianggap akan meninggalkan keluarga namun jika dalam suatu keluarga anak laki-laki tidak ada atau hanya seorang maka saudara perempuan mereka bisa melibatkan diri dalam acara adat tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian yang mengutamakan penelitian kepustakaan dan dokumen-dokumen untuk memperoleh bahan hukum sekunder.
Pendekatan normatif dalam penelitian ini dengan mengkaji peraturan-peraturan hukum yang berkaitan dengan masalah bagaimanakah implementasi hukum waris adat dalam perspektif hukum berkeadilan gender di Maluku Tenggara Barat. Hasil penelitian menunjukkan Kedudukan laki-laki dengan perempuan dalam perspektif gender akan melihatnya dari dua aspek, yaitu aspek pengakuan, dan aspek akses. Pada aspek pengakuan adalah aspek normatif yang dalam konsep sosial bagaimana suatu masyarakat mengakui keberadaan, kedudukan dan hak-hak perempuan dalam masyarakat Desa Lorwembun kecamatan Kormomolin Kabupaten Maluku Tenggara Barat meliputi hak atas warisan adat.
Ketersediaan
SE.644 DUA h1 | SE.644 DUA h | Perpus. Fak. Hukum (3 CD Skripsi Perdata) | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
SE.644 DUA h
|
Penerbit | Fakultas Hukum Unpatti : Ambon., 2019 |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
SE.644
|
Tipe Isi |
text
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain