Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Dikota Ambon, terdapat banyak pendesain baju kaos khas Maluku yang tidak mendaftarkan karya intelektual mereka khususnya dibidang desain industri untuk mendapatkan perlindungan hukum dari DJKI (Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual) karena minimnya pengetahuan bahkan tidak mengetahui sama sekali tentang kekayaan intelektual. Maka sangat penting untuk menumbuhkan pemahaman pelaku usaha tentang kekayaan intelektual khususnya tentang pentingnya pendaftaran desain industri, sehingga memiliki perlindungan bagi pemegang hak desain industri.
Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, sifat penulisan bersifat deskriptif analitis. Sumber bahan hukum yang digunakan yaitu bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan yang juga didukung dengan wawancara dan observasi, selanjutnya dianalisis melalui deskripsi analisis dengan menggunakan metode kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian, pendesain yang merangkap sebagai penjual ini tidak memahami, apa itu kekayaan intelektual khususnya, desain industri, pentingnya pendaftaran desain industri, dan bagaimana cara melakukan pendaftaran desain industri. Seluruh pendesain baju kaos khas Maluku di kota Ambon belum mendapatkan perlindungan hukum yang resmi dari badan hukum HKI khususnya dibidang Desain Industri. Alasannya antara lain adalah karena kurangnya pengetahuan serta pemahaman pendesain terkait pentingnya pendaftaran desain industri, masalah biaya serta proses pendaftaran yang dianggap cukup memakan waktu, dan motivasi yang rendah oleh pendesain untuk mendaftar dikarenakan tidak tersentuh sosialisasi oleh pemerintah atau lembaga yang berwenang.