Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Indonesia merupakan salah satu Negara yang paling aktif dalam melakukan kerja sama ketenagakerjaan dengan negara lain, hal tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menaikan devisa negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menurunkan angka pengangguran, namun tak jarang hal ini justru menjadi bumerang bagi para TKI yang ada di luar negeri, adanya tindakan kekerasan yang dialami para TKI oleh majikannya, salah satu yang berperan penting dalam menjamin perlindungan hukum bagi tenaga kerja Indonesia di luar negeri adalah perwakilan konsuler di bidang hubungan ketenagakerjaan yang bertugas memberi proteksi dan usaha preventif adanya kekerasan bagi warga negaranya yang ada di luar negeri.
Kasus yang menjadi sorotan adalah kasus adelina lisao yang mengalami penyiksaan yang berlangsung cukup lama oleh majikannya sendiri hingga adelina harus meregang nyawa di negeri jiran, dan baru dilaporkan setelah adelina lisao dalam keadaan sekarat, Kasus ini merupakan salah satu kasus yang sangat berpengaruh terhadap hubungan ketenagakerjaan antara Indonesia dan Malaysia karena telah melanggar peraturan nasional maupun peraturan internasional serta menjadi tolak ukur sejauh mana fungsi perwakilan konsuler dalam melaukan tindakan protektif maupun preventif terhadap warga negaran Indonesia yang ada di luar negeri.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis yaitu melakukan deskripsi terhadap hasil penelitian dengan bahan hukum yang selengkap dan sedetail mungkin, hasil Penelitian menunjukan bahwa perwakilan konsuler hanya melakukan fungsi proteksi berupa bantuan hukum bagi warga negaranya setelah adanya kasus kekerasan , fungsi preventif dari perwakilan konsuler seolah tak nampak, sehingga kekerasan terhadap TKI terus meningkat.