Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Sengketa tanah bermula dari pengaduan orang/badan hukum yang berisi
keberatan-keberatan dan tuntutan hak atas tanah, baik terhadap status tanah,
maupun kepemilikannya dengan harapan dapat memperoleh penyelesaian secara
administrasi tetapi tidak dapat titik temu sehingga masalah tanah ini diselesaikan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Untuk menjawab permasalahan dalam penulisan ini maka metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif, tipe penelitian
yang digunakan adalah deskriptif analistis dengan menggunakan sumber bahan
hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Metode
pengumpulan bahan hukum menggunakan penelitian kepustakaan dan wawancara
serta juga dilakukan analitis bahan hukum.
Hasil dan pembahasan penelitian setelah Peninjauan Kembali Perkara
Perdata Registrasi No. 52 PK/Pdt/1999 bahwa kepemilikan sah atas tanah dati
tersebut adalah ahli waris dan warisan berupa tanah tersebut tidak mengenal
daluwarsa walaupun termakan waktu 100 tahun. Selain ada itu juga Kekhilafan
judex factie pada Bukti P.I. 10 dilakukan oleh ahli waris selaku Saniri desa pun
tidak dapat mengguatkan alat bukti pada tergugat yakni sertifikat. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa alat bukti berupa sertifikat dapat dibatalkan demi hukum
karena Penggugat memiliki alat bukti berupa surat wasiat dan disahkan oleh
pengadilan sesuai Putusan Peninjauan Kembali Perdata Reg. No. 52 PK/Pdt/1999
merupakan Putusan Ingkrah sehingga Pengugat selaku ahli waris yang berhak atas
tanah sengketa.