Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Tindak pidana penggelapan merupakan kejahatan yang sering kali terjadi dan dapat terjadi disegala bidang yang salah satunya yaitu dalam bidang perpajakan. Tindak pidana penggelapan dalam bidang perpajakan tidak hanya berdampak buruk pada pendapatan negara tetapi juga berdampak buruk kepada kemakmuran rakyat. Mengenai tindak pidana penggelapan itu sendiri adalah salah satu jenis kejahatan terhadap kekayaan manusia yang di atur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (Selanjutnya disebut KUHP). Berdasarkan hal tersebut maka yang dapat dijadikan permasalahan adalah Apakah konstruksi perbuatan penggelapan tindak pidana pajak sama dengan perbuatan penggelapan tindak pidana biasa dalam KUHP. Tujuan penelitian yaitu mengkaji dan membahas konstruksi perbuatan penggelapan dalam tindak pidana pajak dengan perbuatan tindak pidana biasa dalam KUHP serta manfaat dari penelitian yaitu untuk mengetahui Apakah konstruksi perbuatan penggelapan tindak pidana pajak sama dengan perbuatan penggelapan tindak pidana biasa dalam KUHP.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif, dan didukung dengan sumber bahan hukum primer, sekunder dan tersier .
Berdasarkan hasil penulisan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Dalam konteks hukum pajak, tindak pidana pajak yaitu suatu peristiwa atau tindakan melanggar hukum atau undang-undang pajak yang dilakukan oleh seseorang yang tindakannya tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan oleh Undang-Undang pajak telah dinyatakan, Sedangkan tindak pidana penggelapan dalam KUHP tidak hanya terbatas pada menguasai benda-benda secara nyata dan melawan hukum, tetapi juga mencakup menguasai suatu benda melawan hukum yang benda tersebut tidak dikuasai secara nyata oleh orang tersebut.