Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Pidana dalam arti pemidanaan (menjalani pidana) mengandung hal-hal bahwa
ia (pelanggar) mesti menjalani suatu proses untuk kemudian menjadi orang yang
dapat kembali kedalam masyaratat. Oleh sebab itu pidana selalu harus menjadi
pelindung terhadap masyarakat dan pembalasan terhadap perbuatan tidak dipidana.
Khususnya terhadap terpidana yang akan di jatuhi pidana penjara tidak lebih dari satu
tahun yang akan dijatuhi pidana kurungan diantaranya tidak termasuk kurungan
pengganti denda (Pasal 14a ayat (1) KUHP, maka beberapa pidana bersyarat
diharapkan akan menjadi pilihan sebagai suatu kemungkinan yang sangat berguna
dalam rangka rehabilitas, khususnya bagi pelaku-pelaku tindak pidana pemula atau
pelaku tindak pidana yang ringan.Problematika terhadap penjatuhan bentuk pidana ini
seringkali menimbulkan permasalahan tersendiri baik di kalangan ahli hukum,
teristimewa aparat hukum maupun terpidana dan khususnya masyarakat yang merasa
ketidakpuasan terhadap penerapan pidana bersyarat
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menjelaskan manfaat
Penjatuhan Pidana bersyarat bagi pelaku tindak pidana. Metode yang digunakan
dalam menganalisis dan membahas yaitu Yuridis normatif Suatu penelitian normatif
penelitian hukum kepustakaan adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum,
prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum
yang dihadapi
Hasil penelitian menujukan bahwa manfaat Penjatuhan pidana bersyarat bagi
pelaku tindak pidana yang pada intinya memberikan kesempatan kepada terpidana
untuk memperbaiki diri, menguntungkan keluarga dan masyarakat serta tidak
dirampasnya kemerdeka dalam mejalankan tugas dan kesehariannya di tengah-tengah
masyarakat. Peranan pidana bersyarat atau Penjatuhan pidana bersyarat diharapkan
dapat bermanfaat menjadi suatu kemungkinan pilihan yang sangat berguna dalam
rangka rehabilitasi, khususnya bagi pelaku-pelaku tindak pidana pemula