Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Pelanggaran lalu lintas sering kali terjadi bahkan sudah menjadi hal yang biasa di kalangan
masyarakat maupun anak sekolah. Sehingga apabila dilakukan operasi tertib lalu lintas di jalan
raya oleh pihak yang berwenang, maka tidak sedikit yang terjaring kasus pelanggaran lalu lintas
dan tidak jarang juga karena pelanggaran tersebut kerap menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Mengendarai kendaraan kurang hati-hati bahkan melebihi kecepatan maksimum tampaknya
merupakan suatu perilaku yang kurang matang di tengah masyarakat. Akan tetapi di dalam
kenyataannya tidak sedikit pengemudi yang melakukan hal itu, khususnya anak di bawah umur
sehingga kerap pelanggaran lalu lintas tersebut menimbulkan kecelakaan lalu lintas, maka
memunculkan masalah bagaimana penjatuhan sanksi pidana terhadap anak sebagai pelaku
kecelakaan lalu lintas yang menghilangkan nyawa orang.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif. Tipe penelitian
bersifat deskriptif analitis. Sumber bahan hukum yang digunakan yaitu bahan hukum primer dan
bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulan bahan hukum melalui studi kepustakaan dan
selanjutnya dianalisis melalui cara deskripsi dengan menggunakan metode kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bahwa penjatuhkan sanksi pidana terhadap
anak penjatuhan sanksi oleh Hakim dalam kasus anak sebagai pelaku kecelakaan lalu lintas yang
mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain dipertimbangkan keadaan atau hal yang memberatkan
dan meringankan. Hal-hal yang memberatkan yaitu anak mengendarai sepeda motor tidak
memiliki Surat Izin Megemudi dan belum cukup umur. Hal-hal yang meringakan yaitu anak
mengakui dan menyesali perbuatannya, masih ingin melanjutkan sekolah, belum pernah terlibat
tindak pidana dan masih muda sehingga dimungkinkan untuk memperbaiki diri. Dari kasus
tersebut anak dijatuhi sanksi pidana 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan menetapkan masa
penahanan yang telah dijalani anak dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan,
pengembalian barang bukti berupa sepeda motor kepada pelaku dan membebankan anak
membayarkan biaya perkara.