Detail Cantuman
Advanced SearchSKRIPSI PERDATA
Perlindungan Hukum Bagi Pasien Terhadap Apoteker Yang Lalai Dalam Meracik Obat
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional
diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomi. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi kepada
dokter terhadap masalah kesehatannya untuk mendapatkan kesembuhan. Untuk
mendapatkan kesembuhan, pasien akan diberikan obat. Obat ini pada umumnya
oleh dokter ditulis pada resep yang kemudian ditujukan kepada apoteker. Apabila
dokter telah menulis resep dengan baik dan jelas, kemudian resep tersebut
diserahkan kepada apoteker oleh pasien, namun jika apoteker tidak meracik obat
yang sesuai dengan yang tertera pada resep yang telah diberikan dokter kepada
pasien, seseorang dapat dianggap melakukan wanprestasi. kesalahan profesional
yang dilakukan oleh Apoteker baik dalam bentuk kelalaian maupun kesalahan
dalam pekerjaan kefarmasiannya, maka pasien selaku pihak yang dirugikan dapat
menuntut ganti rugi terhadap kesalahan tindakan medis yang dilakukan pada dirinya
Jenis penelitian adalah penelitian hukum normatif dengan metode penelitian
deskriptif. Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan normatif
analistis. Data yang digunakan data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer,
bahan hukum sekunder, bahan hukum tersier. Pengumpulan data melalui studi
pustaka. Setelah data didapat selanjutnya data diolah dengan cara pemeriksaan data,
editing, sistemasi data yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa perlindungan hukum
bagi pasien terhadap kelalaian apoteker dapat dilihat dalam Kitab Undang-Undang
hukum Perdata dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang kesehatan.
Selanjutnya untuk upaya hukum yang dapat ditempuh pasien adalah dengan jalur
mediasi, apabila dalam mediasi tidak terselesaikan, maka pasien dapat menggugat
apoteker pada pengadilan maupun di luar pengadilan.
Ketersediaan
SE.502 SIL p1 | SE.502 SIL p | Perpus. Fak. Hukum (1 CD Skripsi Perdata) | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
SE.502 SIL p
|
Penerbit | Fakultas Hukum Unpatti : Ambon., 2018 |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
SE.502
|
Tipe Isi |
text
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain