Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Konsumen dalam mengkonsumi obat-obatan yang tidak berlabel halal sudah banyak di gunakan untuk kesehatan. Obat-obatan yang dikonsumsi di masyarakat, ada yang halal maupun tidak berlabel halal, sehingga perlindungan terhadap konsumen sangat dibutuhkan dalam mengkonsumsi obat-obatan untuk kebutuhan. Peredaran berbagai jenis obat-obatan semakin meningkat di berbagai daerah seperti Jakarta, Surabaya dan berbagai kota lainnya di Indonesia yang sudah dikonsumsi oleh para konsumen.
Metode penulisan yang digunakan adalah penelitian yuridis empiris, pendekatan masalah yang dipakai pendekatan konseptual dan kasus, dengan menggunakan sumber data sekunder dan tersier sebagai bahan acuan untuk melengkapi penulisan dan selanjutnya dianalisis melalui cara diskripsi dengan menggunakan metode kualitatif.
Hasil pembahasan bahwa perlindungan konsumen merupakan suatu proses yang dilakukan untuk melindungi setiap konsumen sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. Peredaran obat yang tidak berlabel halal sudah banyak beredar di pasaran dan dinikmati oleh para konsumen. Oleh karena itu, seharusnya adanya peran Balai POM dan LPPOM MUI dalam menindaklanjuti perkembangan peredaran obat yang tidak berlabel halal agar tidak sampai di konsumsi oleh para konsumen, tetapi pihak konsumen sudah mengkonsumsi obat yang tidak berlabel halal, sehingga dibutuhkan adanya perlindungan agar konsumen tidak dirugikan akibat penggunaan obat yang digunakan tidak selayaknya. Untuk itu perlu adanya pengawasan dan penindakan tegas dari pemerintah khususnya Balai POM ,LPPOM MUI dan pihak terkait untuk menindaklanjuti adanya peredaran obat yang tidak berlabel halal agar tidak membuat para konsumen itu merasa dirugikan