Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Kehadiran MEA menjadi kawasan ekonomi dengan tingkat kompetisi dalam
kualitas dan keunggulan suatu merek, juga menjadi ancaman besar terkait HKI yang
akan dialami oleh pelaku industri kreatif Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM). Pertumbuhan UMKM yang semakin berkembang sepanjang 5 tahun
terakhir, telah menjadi modal utama bagi Indonesia dalam meningkatkan pendapatan
domestic. Pendaftaran merek memberikan hak eksklusif dan memberikan
perlindungan dan kepastian hukum terhadap pemilik merek terdaftar lebih dahulu.
Sehingga permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai
perlindungan terhadap Merek Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean.
Metode yang di pakai dalam penelitian ini adalah yuridis normatif untuk
menganalisis permasalahan hukum yang terdapat dalam peraturan perundangundangan
yang terkait dengan masalah yang diteliti dengan bersifat analisis
kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk memberikan perlindungan Merek
bagi produk-produk industri kreatif UMKM dalam negeri, khususnya dalam
menyongsong ekonomi masyarakat Asean dengan adanya produk-produk luar negeri
yang beredar di Indonesia, akan memberi peluang terjadinya kesamaan merek baik
produk maupun jasa, maka diperlukan perhatian/ketegasan pemerintah dalam
melindungi produk-produk industri kreatif kecil dalam negeri karena industri kecil
masih awam dengan pentingnya pendaftaan HKI atas produk mereknya. Umumnya
pelaku UMKM merasa puas dengan capaian produk dan merek yang dibangunnya
diterima oleh konsumen tanpa memperdulikan, apakah produk mereka akan ditiru
atau dibajak.